Pj Gubernur Bali Ajak IHGMA Bali Sosialisasikan Pungutan Wisatawan Asing

0


Denpasar, Kamis (27/9/2023) - Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, mengajak Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali untuk berkolaborasi dalam upaya sosialisasi aturan baru terkait pungutan bagi wisatawan asing yang akan diberlakukan mulai 14 Februari 2024 di Pulau Dewata. Pada pertemuan dengan IHGMA Bali, Sang Made meminta bantuan mereka dalam menyampaikan informasi dan tujuan kebijakan ini kepada wisatawan yang menginap di hotel-hotel di Bali.

Sang Made menekankan bahwa prioritas utama dari kebijakan ini adalah penanganan sampah dan pelestarian budaya. Ia meminta IHGMA Bali untuk memastikan bahwa informasi tentang pungutan sebesar Rp150 ribu ini disampaikan dengan jelas kepada wisatawan yang menginap di hotel-hotel anggota asosiasi tersebut. Tujuannya adalah agar wisatawan asing dapat mendukung kebijakan Pemprov Bali yang bertujuan menciptakan pariwisata yang berkelanjutan di Bali.

Pihak IHGMA Bali menyambut baik arahan Sang Made dan menyatakan bahwa pengalaman mereka menunjukkan bahwa wisatawan asing, terutama dari Eropa, mendukung adanya pungutan ini. Umumnya, wisatawan asing merasa bangga saat membayar pungutan karena mereka merasa turut berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan budaya Bali. Namun, mereka juga menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan dana yang terkumpul.

Selain berbicara tentang pungutan bagi wisatawan asing, Sang Made juga berusaha mendorong percepatan pembangunan transportasi publik di Bali. Ia menyatakan bahwa Bali membutuhkan sistem transportasi publik untuk mengatasi masalah kemacetan yang semakin parah seiring dengan pertumbuhan pariwisata.

Sang Made menyampaikan rencana besar pengembangan MRT (Mass Rapid Transit) di Bali yang saat ini sedang dalam kajian. Ia juga mengungkapkan bahwa selain Korea Selatan, Abu Dhabi juga telah menunjukkan minat untuk bekerja sama dalam proyek ini. Sang Made menekankan urgensi dalam pelaksanaan proyek tersebut untuk mengatasi masalah kemacetan yang semakin memburuk di Bali.

Dalam konteks pertumbuhan pariwisata yang semakin pulih, Sang Made mengakui bahwa akses keluar-masuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sering mengalami kemacetan, terutama pada akhir pekan. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang tepat guna mengatasi masalah tersebut.[] Ant

Post a Comment

0Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*