Tongkat Bicara Putri Saga, Dongeng untuk Ubah Anak Pemalu Jadi Pemberani

0
Dongeng "Tongkat Bicara Putri Saga" karya Agung Bawantara di antara buku dongeng lainnya.

DENPASAR – jalanjalanbalai.id, Tongkat Bicara Putri Saga, dongeng karya Agung Bawantara dluncurkan. Dongeng dengan pendekatan healing story tersebut merupakan satu dari serial dongeng karya Agung Bawantara.  Serial tersebut yang dirancang khusus sebagai cerita-cerita “penyembuhan” dan/atau penguatan karakter bagi anak-anak yang mengalami persoalan berkait kebiasaan pada keseharian mereka seperti susah makan, malas belajar, susah tidur, takut ke dokter, peragu, pemalu, dan sebagainya.  Tongkat Bicara Putri Saga sendiri dimaksudkan untuk anak-anak pemalu yang susah berteman di lingkungannya. 

“Jadi dongeng ini dimaksudkan untuk membantu menstimulasi keberanian anak untuk bersikap lebih terbuka dalam pergaulan dengan sebayanya,” ujar Agung. 

Dongeng ini berkisah tentang Puteri Saga yang mengemban amanat Penguasa Langit untuk mendatangi anak-anak pintar tapi pemalu dan enggan bergaul. Penguasa langit menitah Putri Saga untuk menemui mereka dan memberi tongkat ajaib yang membuat mereka menjadi percaya diri, dan tampil di depan kelas berbagi kepintarannya. Dengan begitu mereka menjadi anak-anak yang menarik dan menyenangkan sehingga punya banyak teman. 

Salah satu halaman dari buku dongeng "Tongkat Bicara Putri Gaga" Karya Agung Bawantara. 

Dongeng ini sesungguhnya telah pernah diterbitkan dalam kumpulan dongeng berjudul “Tongkat Bicara Putri Saga dan 19 Dongeng Lainnya” pada 2012 oleh Penerbit Anak Kita, Jakarta. Kini, dongeng  tersebut diterbitkan secara mandiri percerita. 

“Kalau dulu satu buku isinya 20 dongeng, kini satu buku satu dongeng dan dikemas dengan format dan yang berbeda,” terang Agung sembari menunjukkan bukunya yang dikemas dengan sampul keras (hard cover) dengan isi berbahan kertas yang relatif tebal (art paper). 

Tentang healing story, Agung menerangkan bahwa selain ceritanya yang memotivasi anak, rumusan kata-kata dan alur ceritanya disusun sedemikian rupa sehingga mempu menghipnosis anak-anak yang mendengarkannya. Manurut Agung, kalimat-kalimat dalam dongeng ini jika dibacakan secara benar dengan intonasi yang tepat akan menyentuh bawah sadar si anak. Itulah yang menimbulkan efek “penyembuhan” atau “penguatan” karakter bagi si anak. 

Di bagian belakang Agung melengkapi buku dongeng yang diberi ilustrasi oleh Pinky Sinanta ini dengan panduan ringkas bagi orangtua mengenai cara mendongeng agar efek edukasinya mengena langsung ke bawah sadar mereka. Persis seperti menghipnosis seseorang. Di dalamnya termasuk cara mengatur tekanan kalimat, repetisi ucapan, dan tempo pembacaan. Mengenai hal ini, Agung mengatakan bahwa ia mempelajari secara khusus teknik hipnosis dari beberapa sumber. 

Buku berdimensi 23,5 cm x 21,5 cm dengan tebal 24 halaman tersebut diterbitkan oleh Penerbit Bali Gumanti dengan sistem pre order. (jalanjalanbali/SG)

Post a Comment

0Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*