BADUNG, Jalanjalanbali.id - Ajoomma sebuah film drama Singapura-Korea yang disutradarai He Shuming memenangi Piala Penjor sebagai Film Terbaik Kategori Film Layar Lebar BaliMakãrya Film Festival 2022. Film yang dibintangi oleh Hong Hui Fang, Kang Hyung-seok dan Jung Dong-hwan itu
menyisihkan tiga nominasi peraih Piala Penjor lainnya yakni Arnold is A Model Student (Sorayos Prapapan, Thailand), Memento Mori: Earth (Marcus Manh Cuong Vu, Vietnam), Nana (Kamila Andini, Indonesia), dan Whether The Weather Is Fine (Carlo Francisco Manatad, Filipina).
Selain itu, Ajooma juga meraih tiga nominasi Piala Penjor pada festival film se Asia Tenggara ini yakni untuk aktris terbaik (Hong Huifang), aktor terbaik (Kang Hyung Suk), dan sutradara terbaik (He Shuming).
Piala diserahkan pada Malam Penganugerahan BaliMakãrya Film Festival (BFF) 2022 di Courtyard TS Suite, Seminyak, Jumat (21/10/2022). Hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, dan sejumlah tokoh seni dan film di Indonesia.
Ajang perfilman internasional digelar di Bali diinisiasi oleh komunitas film nasional BaliMakãrya dan telah berlangsung enam hari sejak dibuka Minggu (16/10/2022) bertempat di Oasis Stage Amphitheater Kuta BeachWalk, Jalan Pantai Kuta, Kuta, Bali. Festival film se Asia Tenggara ini, dibuka secara resmi oleh Direktur Perfilman, Musik dan Media, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ahmad Mahendra didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, S.Skar.Mhum.
Direktur program Balimakarya Film Festival, John Badalu, mengungkapkan pelaksanaan film festival berjalan dengan baik. Karya-karya peserta menampilkan cerita dan isu yang yang sangat mengagumkan. Menurut John Badalu, masing-masing karya menampilkan cerita yang unik dan isu yang kuat untuk ditampilkan ke dalam bahasa audio-visual.
“Para juri berdebat cukup sengit untuk menentukan pemenang karena kekuatan di semua film yang masuk kompetisi sangat merata,” ujar John.
Di sisi lain, karya-karya anak bangsa tak kalah mengagumkan. John menyebut antara lain film Nana yang memenangi Piala Penjor untuk Sutradara Terbaik. Juga film-film yang berlaga di kategori Penjor Award for Indonesian Film Showcase seperti Galang (Adrianto Dewo), Potret Mimpi Buruk (Ismail Basbeth), Death Knot, Balada Si Roy (Fajar Nugros), Death Knot (Cornelio Sunny), dan Tegar (Anggi Frisca dan Aksa Bumi Langit) menampilkan kualitas artistik, teknik penceritaan, dan tema yang sangat baik.
“Ini menunjukkan bahwa film-film karya sineas Indonesia cukup berkualitas untuk tampil di kancah perfilman dunia,” tegas John.
Ada pun peraih Piala Penjor lainnya adalah Children of The Mist by Ha Le Diem (Vietnam) untuk kategori Best Southeast Asian Documentary, Salvita Decorte (Potret Mimpi Buruk) sebagai Best Actrees kategori Indonesian Film Showcase, M. Aldifi Tegarajasa (Tegar) sebagai Best Actor kategori Indonesian Film Showcase, Ismail Basbeth (Potret Mimpi Buruk) sebagai Best Director kategori Indonesian Film Showcase, dan Film Galang karya sutradara Adrianto Dewo sebagai Best Film kategori Indonesian Film Showcase.
Berikut adalah para nominee dan peraih Penjor Award for Southeast Asian Feature Competition
Best Actress
Asmara Abigail (Stone Turtle)*
Happy Salma (Nana)
Hong Huifang (Ajoomma)
Nguyen Hai Yen (Memento Mori: Earth)
Rans Rifol (Whether The Weather Is Fine)
Best Actor
Arswendy Beningswara (Nana)*
Korndanai Marc Dautzenberg (Arnold Is A Model Student)
Lam Duy Phuong (Memento Mori: Earth)
Rafi Anwar Musadad (Alang Alang)
Kang Hyung Suk (Ajoomma)
Best Director
Carlo Francisco Manatad (Whether The Weather Is Fine)
He Shuming (Ajoomma)
Kamila Andini (Nana)*
Khusnul Khitam (Alang Alang)
Woo Ming Jin (Stone Turtle)
Best Film
Ajoomma by He Shuming*
Arnold is A Model Student by Sorayos Prapapan
Memento Mori: Earth by Marcus Manh Cuong Vu
Nana by Kamila Andini
Whether The Weather Is Fine by Carlo Francisco Manatad