Suguhkan Banaspati Raja, Tampilan Kedua Naluri Manca Kembali Getarkan Panggung Indonesia's Got Tallent

0
Adegan klimaks "Banaspati Raja" di ajang Indonesia's Got Tallent 2022. Foto: RCTI. 

Penampilan kedua Naluri Manca di ajang pencarian bakat Indonesian’s Got Tallent kembali memukau dewan juri dan penonton di MNC Tower,  Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Naluri Manca adalah sebuah komunitas seni tari, musik, dan sastra yang berbasis di Denpasar, Bali. Bulan lalu, komunitas ini sukses menggebrak panggung audisi Indonesia’s Got Tallent (IGT) 2022  dengan satu nomor pertunjukan bertajuk Kalikamaya.  Kali ini komunitas yang domotori Ida Bagus Eka Haristha ini menyajikan tari bertajuk “Banaspati Raja”. 

Banaspati Raja adalah sosok dalam mitologi Bali. Ia adalah simbol dari Kemahakuasaan Tuhan yang dipersonifikasikan sebagai satu sosok astral yang berstana di Pura Dalem. Di stana itu sosok tersebut bergelar I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan sebagaimana disebut dalam lontar Kanda Pat Sari. Dalam mistik Bali Banas Pati Raja digambarkan sebagai penguasa energi potensial pada pohon-pohon besar seperti Kepah (Randu) dan Beringin.  Di sisi lain, masih menurut mitologi Bali, Banaspati Raja merupakan wahana Dewa Siwa pada manifestasi tertentu dalam menjaga keselamatan semesta.  

Mengapa Naluri Manca mengangkat tema “berat” dan “seram” semacam itu? Menurut Gus Eka, bagi Orang Bali hal macam itu adalah cerita yang biasa saja. Karena, menurutnya, Orang Bali meyakini alam semesta ini digerakkan oleh dua kekuatan kontradiktif yang selalu berdampingan. 

Adegan pembuka "Banaspati Raja". Foto: RCTI

“Tugas kita sebagai bagian dari kosmis adalah menjaga keseimbangannya sehingga gerak semesta  selalu harmonis. Nah, sosok Banaspati Raja ini adalah simbol spirit penjaga alam semesta agar tetap harmonis. Pada pentas-pentas kesenian di Bali diwujudkan sebagai hewan mitologi Barong,” papar Gus Eka. 

Lebih jauh, Gus Eka menyampaikan bahwa melalui tarian-tarian yang selalu mengangkat spirit “glowing in the dark”, Naluri Manca ingin mengingatkan bahwa selalu ada cahaya di setiap kegelapan yang bisa diolah menjadi keindahan. 

“Melalui (tarian) itu kami ingin menyampaikan pesan kepada semua orang, termasuk diri kami sendiri, bahwa selalu ada harapan di setiap persoalan. Seberapa pun beratnya,” sambung Gus Eka. 

Adegan akrobatik pada pentas "Banaspati Raja". Foto: RCTI

Bahkan, tutur dia lagi, jika kita bisa mengolahnya, harapan yang kecil pun bisa menjadi indah di tengah kegelapan persoalan itu. 

Secara teknis menurut Gus Eka pertunjukan kedua lebih menantang, dikarenakan waktu yang relatif singkat.  Dalam waktu yang mepet tersebut mereka harus mengerjakan banyak hal sekaligus sejak koreografi, musik, kostum, dan tata cahaya.  
 
Tetap menyematkan “glowing in the dark” sebagai spirit  dari karya, pembeda tampilan kali ini dengan tampilan sebelumnya  adalah membuat kontras tampilan pembuka dengan bagian tengah dan akhirnya. 

“Di awal, kostum penari tidak glowing, lalu ditengah kami lakukan pergantian kostum secara cepat sekaligus perubahan tata cahaya yang berganti secara drastis,” terang Gus Eka. 

"Banaspati Raja" tetap setia pada konsep Glowing in The Dark.Foto: RCTI

Perubahan itu memberi efek kejut dan secara tak langsung memberi pesan kepada penonton bahwa dalam kehidupan kita selalu mengalami transformasi dari terang ke gelap atau sebaliknya. Keindahan dari kedua situasi tersebut tergantung dari cara kita menyikapi dan memilih sudut pandang.

Gus Eka menceritakan bahwa pada garapan kedua ini hal yang menyenangkan adalah gairah bersama untuk menjawab tantangan juri dan penonton agar Naluri Manca menghadirkan suguhan pertunjukan yang lebih baik dari yang diperlihatkan sebelumnya. 

“Kegairahan untuk mengkonsepkan dan memikirkan bagaimana cara membuat pertunjukan yang ‘wah’ dan ‘wow’ dengan tidak meninggalkan ciri khas komunitas kami, terasa begitu menyenangkan,” ujar Gus Eka menutup perbincangan.(jalanjalanbali/AB)

Tim Produksi Naluri Manca:
Sutradara : Ida Bagus Eka Haristha
Eksekutif Produser : Naluri Manca
Produser : Ni Putu Pranamya Swari
Koreografer : Ida Bagus Eka Haristha
Music director : Nyoman Suka Dharmada
Costume and property creator : Wandana Munggu, Naluri Manca

Penari :
  • I Putu Adhis Putra Kencana
  • I Nyoman Agus Triyuda
  • I Made Dwi Aditya Mayura
  • Darma Wahyu Gangga Narayana
  • Darma Narayani
  • Kadek Mira Adnyaswari
  • Made Melatisna Ardaswari
  • Bagus Yudi Arcana





Post a Comment

0Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*